Desaku yang kucinta - pujaan hatiku - tempat ayah dan bunda - dan handai taulanku - tak mudah kulupakan - tak mudah bercerai - selalu kurindukan - desaku yang permai . . .

Sabtu, 30 April 2011

Penghancur Batu Bata

Di belakang rumahku yang pertama (Jl. Raya), ada tembusan yang menuju ke wilayah yang disebut dengan istilah 'Kauman', dan ada masjid besar di sana.

Tepat di belakang rumahku ada kuburan juga. Dan ada beberapa rumah di sana. Salah satu rumah kulihat ada seseorang yang pekerjaannya adalah menghancurkan batu bata merah. Tujuannya, dia jual bubukan / serbuk batu bata merah itu kepada mereka yang membutuhkannya.

Pak tua itu (kalau tidak salah ingat, namanya Pak Karap), bekerja dengan cara menghancurkan batu bata dengan sebuah pemukul dari besi. Dia duduk di depan batu bata-batu bata itu, dan terus mengayunkan tongkat itu di atas kepalanya. Lama kelamaan, batu bata2 itu hancur.

Kemudian dia menyaringnya (= bhs. Jawa - - mengayaknya), supaya menjadi butiran-butiran yang halus. Yang masih kasar, dihancurkannya lagi. Demikian hingga tugasnya selesai, paka serbuk batu bata merah itu dijualnnya.

1 komentar:

  1. Apa hubungannya desa ngunut tersebut dengan tukang batu tersebut dan kenapa desa tersebut dinamakan desa ngunut terima kasih

    BalasHapus