Desaku yang kucinta - pujaan hatiku - tempat ayah dan bunda - dan handai taulanku - tak mudah kulupakan - tak mudah bercerai - selalu kurindukan - desaku yang permai . . .

Senin, 29 Agustus 2011

Foto Paduan Suara Kaum Muda Gerejaku







Ini foto-foto paduan suara Kaum Muda gerejaku, diambil sekitar tahun 1983-an. Kami mengadakan acara 'Natal Bersama' Gereja-gereja se desa Ngunut. Acara diadakan di balai desa Ngunut, kalau tidak salah di daerah Jl. Recobarong.

Minggu, 28 Agustus 2011

Ketan Pecel

TAdi, sepulang dari membeli makanan dan minuman di pasar Progo, daerah eepuh Permai, mendadak ingat makanan di desa Ngunut dulu : Pecel diberi ketan atau ketan pecel! wahhhhh

Rabu, 24 Agustus 2011

Taufan Yamaha

Temukan blog penjual sepeda motor, yang juga punya cabang di Ngunut, di sini.

Penyewaan Game Watch

Jaman dulu ada game yang namanya "GAME WATCH', sejenis NINTENDO Gameboy, tapi lebih sederhana. Dan harus diisi dayanya dengan baterai 2 keping.

Ada juga orang yang menyewakan game-game ini dekat sekolahan SD ku dulu. Membayar dan memainkan game ini sepulang sekolah merupakan kegiatan teman-temanku.

Perang Mercon Sreng Dor



Gambar diambil dari sini.
Ingatanku muncul saat menjelang Lebaran dan bulan puasa seperti sekarang ini. Dulu, waktu di Ngunut, pernah ikut perang 'mercon Sreng Dor' bersama anak-anak. Waktu itu rumahku sudah pindah di Jl. Recobarong.

Mercon ini dibuat dengan 'buntut lidi' yang panjang. Biasanya dipasang di sebuah kawat jemuran. (Oh ya, kawat ini juga ada di belakang rumahku yang pertam di Jl. Raya dan yang ke dua, di Jl. Recobarong!) Ah... jadi ingat almarhum mamaku... yang suka menjemur pakaian kami semua....

Waktu dinyalakan sumbunya, maka 'mercon sreng dor' ini akan melesat ke angkasa bagaikan roket. Terbang, dan di udara dia meledak 'DOR'! (Ah, jadi ingat mercon bantingan - yang harus dibanting untuk meledakkannya).

Mercon Sreng Dor ini kami gunakan untuk 'perang-perangan' di malam hari, saling mengirimkan mercon menyala ini ke arah lawan.

Budi Santoso, teman SMAku



Temukan lagi teman SMAku tahun 1986 silam, lewat jejaring sosial FACEBOOK! Namanya Budi Santoso, dan sudah ku 'add' hari ini. Dia juga respon hari ini! Luar biasa! Aku tak kan lupa senyum-khasnya!

Wong Ngunut - lagi

Ketemu lagi dengan 'bocah Ngunut'. Namanya Christian. Dia datang ke Surabaya, mencari pekerjaan. Dan selama waktu 'menunggu' mulai bekerja, dia membantu di gereja saya, GPT "Kristus Ajaib" Jl. Johor 47 Surabaya.

Sabtu, 20 Agustus 2011

Hadi Siswanto, teman SMAku dari Ngunut!


Horeee.... tak rugi aku ngontak teman2ku SMA dulu, sekarang tambah 1 orang lagi yang kutemukan, malah dari desa Ngunut, namanya HADI SISWANTO! Terima kasih ya TUHAN... bisa terobati kangenku!!!

Kamis, 18 Agustus 2011

Cover majalah STAR TREK



Waktu masih SD, tinggal di rumah pertamaku (Jl. Raya Ngunut), aku pernah dibelikan papaku majalah / komik Startrek ini (sebelah kanan).

Gambar ini kuambil dari situs COVER BROWSER yang menyediakan banyak scan cover komik2 dan majalah2. Kenangan akan film Star Trek di tv, sangat kuat dalam hidupku. Aku bahkan sering membayangkan bekerja di STAR FLEET, dan menjadi salah satu crew pesawat Enterprise, menjelejah ke bintang-bintang di luar angkasa!

Hingga kini, belasan tahun berlalu, aku masih tetap jadi penggemar Star Trek.

Rabu, 17 Agustus 2011

Chatting dengan teman lama masa SMA



Malam ini eh pagi ini, senang sekali setelah ikuti acara 'begadang' warga Kepuh Permai untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 66 - besok hari - dan ngantuk berat, temukan kesempatan untuk chatting dengan teman SMAku dulu, Ahsan Sri Hasta lewat Facebook! Luar biasa teknologi ini!

Dan setelah dia tanya HPku, kuungkapkan 'kerinduanku' untuk bertemu teman2 lamaku semasa SMA... dikiriminya aku sms nomor2 telepon mereka! Luar biasa!

Rabu, 10 Agustus 2011

K o p r a

Apa yang terlintas di pikiranku sewaktu mengingat atau mendengar kata 'kopra' ?

Selain pelajaran di SMP dulu, di desaku ada beberapa tempat yang menampung kopra ini, yaitu kelapa-kelapa yang sudah diambil kulitnya, berbentuk daging kelapa. Dekat rumahku yang ke 2, di Recobarong juga ada penamung ini. Atau dekat toko SAHARA Ngunut.

Mereka menerima kelapa-kelapa itu, dagingnya saja, kemudian ditimbang. Dan diproses atau disetorkan ke tempat lain.

Yang menyenangkan, aku - dan beberapa anak-anak SD - sering main ke pemilik jasa itu, kemudian memilih (meminta) kelapa-kelapa yang masih muda, mencuci bersih daging kelapa itu ( bhs. Jawa = degan), dan . . . memakannya!

Juga senang sekali melihat kopra-kopra itu waktu di jemur... sangat banyak, berkilo-kilo!

Main Gambar Umbul

Jaman SD-ku dulu, salah satu permainan yang menarik bagiku adalah gambar Umbul, gambar kecil2 yang digunting, kemudian di'adu'.

Kini gambar itu menjadi barang koleksi yang langka, dan dijadikan hal yang berharga oleh beberapa orang di negara kita.

Minggu, 07 Agustus 2011

Roti Montor


"Roti Montor' adalah makanan yang kuingat bbrp hari yg lalu, sewaktu dalam perjalanan pulang dari gereja, siang hari, atau pulang dari kantor...

Sebenarnya itu roti goreng seperti yg biasa kita temukan di kota-kota kita. Entah, mungkin karena penjualnya selalu membawa roti-roti itu dengan sepeda motor, maka orang-orang menyebutnya dengan 'roti montor'?

Kuingat, penjual ini biasa membungkus roti goreng (beserta kompyang dan cakue) dengan kertas merang, di dalam keranjang yang dibawanya.

Biasanya kami memakan dengan menyisakan bagian yang terbalut gula disisakan / dimakan bagian akhir. Ya, itu kenangan masa kecil dulu!

Gambar diambil dari blog seorang ibu dari Malaysia.

Jumat, 05 Agustus 2011

Peta Ngunut



Temukan lagi peta Ngunut, dari sebuah blog yang menampilkan pernikahan sepasang pengantin, di desa Ngunut.

Toko Tembakau

Ada beberapa tempat di Ngunut, rumah yang menjadi toko tembakau. Aku selalu ingat, sangat menyenangkan mencium aroma tembakau itu, yang biasanya datang dalam bentuk paket / ikatan besar!

Pemungut Puntung Rokok

Jaman dulu, ada profesi yang saat ini sudah hilang : Pemungut Puntung Rokok (bhs. Jawa = utes). Orang ini biasa berkeliling menyusuri jalan-jalan di desa kami. Di pundaknya dia memanggul sebuah keranjang besar, kalau tidak salah ingat.

Dan dia memperlengkapi diri dengan sejenis 'sumpit' yang panjang, gunanya untuk memungut puntung rokok yang diburunya sepanjang jalan.

Kemudian, seluruh puntung rokok itu dibongkar, dan dijemur. Lalu tembakau yang ada, digabung-gabung lagi dan kalau tidak salah, dijual!!! Hahhh...

Jaman sekarang, tidak ada yang berproesi itu ya???

Toko Sahara


Temanku, kakak kelasku bernama 'Wi Cuk' atau Wicaksono, tinggal di seberang jalan, di sebelah kiri rumahku. Aku sangat senang main ke rumahnya, sebab dia selalu membeli majalah-majalah yang tidak bisa kubeli pada waktu itu : HAI, EPPO, dst.

Jadi, aku sering main ke sana, siang, sore (sambil nonton tv) dan waktu-waktu senggang lainnya. Bahkan, aku juga sering membaca majalah "SENANG" di rumahnya.

Dia juga punya mainan 'Papan Luncur beroda" yang populer pada waktu kami masih sekolah SD.

Wicuk juga senang belajar menyetir mobil 'Dansun'nya yang warnanya biru. Akupun juga sering ikut naik mobil itu, untuk membiasakan diri, sebab aku adalah seorang 'pemabuk' = naik kendaraan trus mabuk!! Muntah....

Biskuit campur

http://www.blogger.com/img/blank.gif
Tadi malam, sewaktu beli snack 'pillow-keju' buat Sammy, dan 2 macam snack lainnya, sementara istriku membayar, aku teringat hal ini :

Tetanggaku di rumah pertama dulu, di kanan rumah kami, adalah penjual kue basah dan kue kering. Kami memanggil nenek itu dengan sebutan 'Wak'. Mereka berjualan kue mangkok, kue thok, pukis, dst, yang sangat terkenal, sebab seringkali pembeli-pembeli dari luar kota berbelanja di situ.

Nah, kalau lebaran seperti sekarang ini, omzet kue kering - dan biskuit - meningkat. Biasanya, setelah bulan puasa selesai, keluarga mereka memberi kami 'biskuit campur', yaitu biskuit2 yang tidak terjual, di dalam plastik besar, dengan aneka rasa ! Kenangan yang tak terlupakan!

(Gambar diambil dari sini)



Pada peta sederhana ini, rumah 'Wak De' ada di sebelah kanan rumahku (kuning), yaitu rumah yang warna hijau. Di antara rumah kami adalah rumah temanku, Yeremia, "Toko Subur".

Toko Sahabat

Waktu SD (1974-1980) aku sering main di adik kelasku, dia anak pemilik toko bernama "SAHABAT", dekat pasar Ngunut, dekat bioskop Niagara.

Yang kuingat, anak laki-laki ini punya kakak perempuan. Dan, wahhh nama ke duanya tidak kuingat sama sekali... (sorry). Yang kuingat, dia punya mainan berbentuk baju SUPERMAN! Dan, itu sangat kusukai pada jaman seperti itu, bertepatan dengan diluncurkannya film SUPERMAN THE MOVIE!

Superman tahun 1978



Gambar ini kuambil dari internet, tapi mengingatkanku pada waktu aku berumur 10 tahun (1978), dan gambar ini sangat berkesan, sebab film SUPERMAN THE MOVIE beredar pada waktu itu. Aku tidak pernah melupakan koran Kompas yang kulihat waktu itu, memberitakan tentang 'Manusia yang benar-benar bisa terbang!'. Sejak hati itu, aku sangat terobsesi dengan superhero-superhero itu!

Kamis, 04 Agustus 2011

Pak Djaelani

Kemarin siang, pulang dari kantor, dalam angkot, mendadak ingat bahwa penyewaan komik yang terkenal di desa Ngunut, kalau tidak salah milik pak Djaelani.

Aku sering main ke sana. Sebenarnya tidak etis membaca komik secara gratis, tapi kadang aku 'nakal', membaca di sana terus... walaupun ada yang menjaganya.

Kenangan akan tempat itu sangat banyak, terutama aku bisa mengenal tokoh superhero Indonesia : Godam, Gundala, Kawa Hijau, Herbintang, Sembrani, Tira, Labah-labah Merah, Kapten Herman, Kapten Halilintar, dsb.

Juga jagoan pendekar : Si Buta dari Gua Hantu, Jaka Sembung, dsb.

Senin, 01 Agustus 2011

Bulan Puasa

Bulan Puasa, yang tahun ini dimulai hari ini, Senin 1 Agustus 2011, selalu membawa ingatanku kepada masa kecilku di desa Ngunut.

Aku dilahirkan oleh keluarga yang majemuk. Almarhum papaku keturunan Cina / Tiong Hwa, demikian juga almarhum mamaku. Nah, adik-adik mamaku ini berpencar : di Surabaya, di Jember, dan seorang adik perempuan terakhirnya, di desa Ngunut.

Bibiku yang paling bungsu ini (adik perempuan terkecil mamaku), adalah keluarga muslim. Kebetulan, nenek kami juga tinggal di rumahnya, Jl. Raya Ngunut, berselisih berapa rumah dari rumah pertama kami.

Setiap bulan puasa, 2 hal yang kukenang :

1. Nenek selalu menyediakan makanan pembuka (tajil) bagi cucu-cucunya. Sebenarnya, fokusnya ya anak-anak bibiku itu (5 orang : Mbak Tatik, Bagio, Budi, Endah dan Bambang). Tapi karena aku sering main ke rumah bibiku, aku juga ikut-ikutan 'berbuka', walau tidak puasa.

Biasanya nenek membuat kolak, kolak ketan, dan sebagainya.

Trus, kami sama-sama makan nasi lodeh, dan lain-lain.

2. Setelah berbuka, biasanya saudara misanku : Bagio, Budi dan lain-lain sholat Tarawih di masjid di belakang rumah ku. Nah, aku juga ikut-ikutan 'main' di masjid itu, tapi di halaman saja. Sekedar menunggu mereka sholat. Setelah selesai, ya kami pulang ke rumah masing-masing atau nonton bioskop.

Kenangan itu, tak kan kulupakan. Oh ya, aku dulu juga ikut-ikutan berlebaran bersama anak-anak di desaku. Mengunjungi rumah ke rumah dan bersalam-salaman dan mengucapkan 'Minal Aidin wal Faisin' (sorry kalau salah tulis), dan saling memaafkan. (Biasanya, waktu itu anak-anak diberi uang - dan ini yang kusenangi hi hi hi).

Lucunya, walaupun mamaku keturunan Cina, dia juga 'ikut-ikut'an acara / budaya MEGENGAN, yaitu membuat kue apam dan dibagikan ke tetangga. Papaku juga tidak melarang hal-hal ini, wong dia sendiri juga punya koleksi keris dan jimat-jimat yang lumayan banyak. Tiap Jum'at malam papaku juga membakar kemenyan dan memberikan sesaji atau apa namanya, sebuah meja yang dilengkapi dengan segelas air putih, kopi panas, 2 batang rokok. Waktu kutanya, : "Pa, itu untuk siapa?" "Untuk Kakek-mu" katanya.

Kini, puluhan tahun telah berlalu, aku selalu ingat : papa-mamaku, keluarga bibiku, nenekku, yang juga setia berpuasa. Semoga apa yang mereka lalukan mendapat balasan dari TUHAN Yang Maha Esa... Amin...