Desaku yang kucinta - pujaan hatiku - tempat ayah dan bunda - dan handai taulanku - tak mudah kulupakan - tak mudah bercerai - selalu kurindukan - desaku yang permai . . .

Selasa, 28 Juni 2011

Gusti Pramanatahir



Ini foto wong Ngunut, yang chat denganku. Setelah lama, dia mengaku kakaknya temanku 'IE LUK'. Jadi kira2 (he he he) namanya IE FUK???

Senin, 27 Juni 2011

Mimpi turun dari angkot

Mimpi, turun dari angkot. Dengan membawa tas, aku turun. Suasana Ngunut, malam sekitar jam 12 malam, seperti biasa yang kurekam saat bioskop Niagara selesai memutar filmnya. Bemo / angkot pertama kutolak, dan dia memang kemudian mendesak bemo warna lainnya yang kupilih.

Jadinya 2 bemo tadi sama-sama meninggalkan aku sendirian di malam desa Ngunut!

Minggu, 26 Juni 2011

Sahur . . . Sahur . . .

Di kala terbangun di dini hari,
saat kesepian masih berkuasa...
aku selalu teringat akan desaku,

di mana aku dulu juga menggunakan waktu masa mudaku,
di antara keheningan malam menjelang dini hari...

aku teringat, kala bermain gitar dan berjalan
berkeliling desaku, bersama teman-teman...
di dini hari...

kala itu, adalah bulan 'puasa', saat umat Islam
melaksanakan tugas mereka untuk berpuasa satu bulan
lamanya.

Beberapa orang secara berkelompok berkeliling desa, untuk membangunkan
mereka yang terlelap, dengan membawa alat-alat musik seadanya, kayu, bambu, dan lain-lain... sembari dipukul, mereka berteriak : "Sahur...sahur...sahur..."

Grup-grup kecil ini bertemu di jalan-jalan dan terus melakukan kegiatan mereka, hingga batas waktu yang disediakan untuk sahur berakhir.

Dan, aku ingat, akupun pernah pagi-pagi keluar bersama mereka, berkeliling kampung, membawa gitar, bernyanyi lagu-lagu sederhana...

di pagi hari...

(biasanya kuakhiri dengan minum kopi dan makan beberapa potong pisang goreng di sebuah warung - jika aku membawa uang)

Kenangan indah, tak kan kulupakan...

Bagaimana kenangan Anda di kala bulan puasa? Sudahkah Anda memiliki blog tentang desa di mana Anda dilahirkan?

Minggu, 19 Juni 2011

Space Ghost



Ya, teringat akan superhero kartun ini, yang dulu sering kutonton di televisi hitam-putih di desa Ngunut!

Temukan blog yang memuat gambar dia di sini.

Naik ayunan tidak bisa berhenti

Luar biasa, memoryku masih mengingat peristiwa ini : waktu aku masih duduk di TK.

Saat istirahat, biasanya kami keluar kelas dan bermain. Permainan yang ada sangat umum : ayunan (bhs. Jawa = bandulan), jungkat-jungkit dan pasir. Eh, aku ingat, dulu ada juga kuda-kudaan dari kayu, kalau tidak salah. Tapi aku termasuk penakut, jadi tidak mau beresiko naik kuda-kudaan itu. Ada yang mengatakan itu berbahaya, bisa jatuh.

Dan, jangan lupa, tindakan kekerasan dari murid-murid lain juga tidak kusukai. Aku bahkan sering menganggap diriku anak kecil yang cengeng, mudah menangis jika diganggu oleh temanku.

Nah, suatu hari, waktu aku main ayunan, mungkin karena terlalu asyik, aku didorong teman-teman, sampai berayun sangat tinggi! Dan, saat bel masuk berbunyi, aku tidak mampu menghentikan ayunan itu. Eh... teman-temanku juga tidak membantu dan membiarkan aku terus terayun-ayun, sampai beberapa menit! Dengan ketakutan aku masuk kelas, dan sambil malu-malu minta ijin ke ibu guru...

Sungguh, pengalaman yang tak terlupakan waktu di TK! (1973-an)

Mungkin anda teringat juga pengalaman masa kecil kita yang tak terlupakan? Silakan meninggalkan komentar atau share di sini, atau di facebook Anda!

Selasa, 14 Juni 2011

Budaya Wayang blog


Hari ini menemukan blog tentang 'Wayang', sangat menyenangkan waktu membaca bahasa Jawa yang tertulis di sana.

Tempatnya di WAYANG PRABU DOT COM.

Kacang Kapri

Aku teringat teman SDku, yang bernama 'Supriadi'. Sering kalau pulang sekolah, aku dan dia saling mengolok nama masing-masing.

Dia memanggilku 'BEGUS BEGUS BEGUS' (namaku Agus)

Dan aku mmbalasnya "KAPRI KAPRI KACANG KAPRI' (karena namanya Supriadi)

Di mana dia? Teman SDku yang pernah kutemui di Surabaya : Surono dan adiknya, Suroso. Yang lain, tidak pernah. Kadang aku pengin mencari mereka...

Senin, 13 Juni 2011

Laron Goreng

Dalam perjalanan pulang dari kantor sore ini, tiba-tiba ingatanku melayang ke makanan yang dulu pernah kumakan di desa Ngunut. Mohon maaf, jika tulisan ini sedikit membuat pembaca 'jijik'... sebab makanan yang kuingat adalah 'laron goreng'.

Ya, dikala hujan telah reda, biasanya pada awal-awal musim hujan itu, selalu keluar laron-laron dari dalam tanah, sebab mereka harus membentuk koloni 'rayap' yang baru. Orang-orang desa mengumpulkan laron2 itu dan . . . (maaf) mengorengnya. Rasanya gurih. Tapi memang tidak semua orang 'tahan' memakannya. Jika tidak tahan, bisa menimbulkan gatal-gatal di kulit, semacam alergi.

Sorry, ingatan akan 'makan laron goreng' muncul begitu saja.

Istrikupun (walau dia juga pernah dibesarkan di desa), sangat heran dengan kemampuanku untuk mengkonsumsi makanan-makanan yang aneh-aneh : misalnya sate bekicot / siput, laron, larva tawon, dsb. Sorry...

Sabtu, 04 Juni 2011

Perbaikan Jalan


Melihat perbaikkan jalan di daerah Waru pagi hari ini, dalam perjalanan ke kantor, naik angkot - aku langsung teringat : dulu waktu di desa juga sering terjadi hal ini, jalan raya yang diperbaikki.

Dan, waktu kecil kami suka sekali main-main di alat penumbuk jalan itu. Tentunya setelah mereka beristirahat / tidak bekerja. Dan, pada 'jaman itu' alat-alatnya masih sederhana. Aku suka melihat mereka bekerja, memanaskan aspal, menuangkannya di batu-batu yang dihancurkan, kemudian 'melindas'nya dst.