Temukan artikel ini di TULUNGAGUNG DOT GO DOT ID
Kalau di Jogja ada Sego Kucing, di Tulungagung, tepatnya di Ngunut, juga ada makanan yang hampir serupa, Sego Bantingan (Smackdown Rice :D) namanya. Saya sendiri tidak tahu, kenapa dinamakan demikian, mungkin porsinya yang kecil, dan biasa dilempar-lempar ke keranjang jualan.
Tapi yang pasti, rasanya sangat cocok di lidah. Padahal, isinya hanya sekepal nasi dan beberapa sendok sambal goreng.
Silakan dicoba sendiri, datang saja ke Pacitan Lingkungan III, Desa Ngunut. Tepatnya, pertigaan traffic pasar Ngunut ke selatan, sebelum SPPBE Gangsar belok kiri ke jalan menuju bekas Bioskop Perdana. Di sana masih ada beberapa warung kopi yang juga jualan Sego Bantingan.
Malam hari, nongkrong di warung sambil mendengarkan obrolan ringan para bapak-bapak, disertai Sego Bantingan dan secangkir kopi, sejenak seperti lupa akan masalah yang ada di pikiran, orang bilang "[I]nyamleng banget[/I]".
Harganya murah, cuma dua ribu per bungkus. Buat saya, satu bungkus itu kurang, dua bungkus cukup, tiga bungkus mau tapi malu :D.
Lokasi:
Semua catatan dan kenanganku tentang tempat kelahiranku (1968), sebuah desa kecamatan bernama : Desa Ngunut, Tulungagung, Jawa Timur. (All my memories about my village, where I was born 43 years ago : Ngunut, Tulungagung, East Java, Indonesia)
Desaku yang kucinta - pujaan hatiku - tempat ayah dan bunda - dan handai taulanku - tak mudah kulupakan - tak mudah bercerai - selalu kurindukan - desaku yang permai . . .
0 komentar:
Posting Komentar