Saya pernah dengar cerita dr mbah" saya. Desa Ngunut kab.Tulungagung. Dulu pernah di hajar senjata berat oleh sekutu.
Waktu itu jaman pejuangan mempertahankan kemerdekaan. Sekutu akan merebut Pabrik Gula Kunir. Jembatan sudah dihancurkan.
Sekutu mengamuk dan mehujani Ngunut dengan mortir, meriam dan senapan mesin kal.12,7. Semangat perjuangan Mbah" kita...
Sungai Brantas sebagai medan pertempuran. Pejuang kita sekali" membalas dengan tembakan meriam 12Omm "BANTENG BLOROK"..
Beberapa hari Mbah" kita bertahan. Sebelum di hajar sekutu dari arah Tulungagung. Susah payah sekutu menduduki Ngunut..
Di beberapa tempat pejuang kita gugur. Saya masih meneteskan air mata kalo ingat cerita Mbah saya..
Sepanjang jlan antara Ngunut-Tulungagung dipasang barikade. Pohon asam ditebang melintang di jalan. Menghmbat sekutu.
Dikisahkan ulang hari ini, Rabu 10 April 2013 oleh rekan FACEBOOK saya Bambang Susanto.
Semua catatan dan kenanganku tentang tempat kelahiranku (1968), sebuah desa kecamatan bernama : Desa Ngunut, Tulungagung, Jawa Timur. (All my memories about my village, where I was born 43 years ago : Ngunut, Tulungagung, East Java, Indonesia)
Desaku yang kucinta - pujaan hatiku - tempat ayah dan bunda - dan handai taulanku - tak mudah kulupakan - tak mudah bercerai - selalu kurindukan - desaku yang permai . . .
0 komentar:
Posting Komentar