Waktu aku SMA, di salah satu ruangan, ada piano tua yang rusak. Aku sering curi-curi menggunakan piano itu, sekedar menghafalkan chord-chord yang kukenal.
Di desa Ngunut, dulu pernah 'musim' beli organ / keyboard. Kusebut 'musim', sebab bahasa sekarang adalah 'tren'. Jika musim Badminton (bulu tangkis), maka orang-orang beramai-ramai main bulu tangkis.
Nah, 'musim keyboard' ini membuatku memiliki banyak kesempatan melatih skill pianoku, sebab beberapa orang yang kukenal memberiku kesempatan memainkan keyboard mereka, sebab mereka 'beli' tapi 'tidak bisa pakai'...
Sewatku di Surabaya, aku juga sering main di Tunjungan Plaza, pada stand-stand / counter penjual piano - keyboard, tentu dengan seijin petugas (sales) yang menjaga di situ.
Semua catatan dan kenanganku tentang tempat kelahiranku (1968), sebuah desa kecamatan bernama : Desa Ngunut, Tulungagung, Jawa Timur. (All my memories about my village, where I was born 43 years ago : Ngunut, Tulungagung, East Java, Indonesia)
Desaku yang kucinta - pujaan hatiku - tempat ayah dan bunda - dan handai taulanku - tak mudah kulupakan - tak mudah bercerai - selalu kurindukan - desaku yang permai . . .
0 komentar:
Posting Komentar